Halaman
Halili
Dwi Sunu Prioko
Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas VI
Halili Dwi Sunu Prioko
Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas VI
Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas VI
PUSAT PERBUKUAN
Departemen Pendidikan Nasional
Wahana Belajar
Pendidikan
Kewarganegaraan
Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas VI
HaliliHalili
Dwi SunDwi Sun
Dwi SunDwi Sun
Dwi Sun
u Prioku Priok
u Prioku Priok
u Priok
oo
oo
o
PUSA
T
PERBU
K
UAN
Departemen
Pendidikan
Nasiona
l
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Di
lindungi oleh Undang-
U
ndang
Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional
dari Penerbit CV. HaKa MJ
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009
Diperbanyak oleh .....
Wahana Belajar
Pendidikan Kewarganegaraan
Untuk SD/MI Kelas VI
372.8
HAL HALILI
p
Wahana Belajar Pendidikan Kewarganegaraan 6 : untuk Sekolah Dasar /
Madrasah Ibtidiyah Kelas VI / penyusun,Halili, Dwi Sunu Prioko
; editor, Ai Nurhayanie ; illustrator, Edi S. -- Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
.
i
x
, 136 hlm, : ilus. ; 25 cm
Bibliografi : hlm.131-132
Indeks
ISBN 978-979-068-625-0 (no.jil
id
lengkap)
1. Pendidikan Moral Pancasila-Studi dan Pengajaran
2. Pendidikan Moral Pancasila-Pendidikan Dasar
I. Judul II. Dwi Sunu Prioko III. Ai Nurhayanie IV. Edi S
ISBN 978-979-068-644-1
Penulis
:
Halili
Dwi Sunu Prioko
Editor
:
Ai Nurhayanie
Se
tt
ing/Lay-out
:
Tim Se
tt
ing HaKa MJ
Ilustrator
:
Edi S.
Desain Cover
:
Fascho
Kata Sambutan
iii
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional,
pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari
penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs
internet (
website)
Jaringan Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendi-
dikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi
syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Pera-
turan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 81 Tahun 2008 tanggal 11 Desem-
ber 2008.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para
penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya
kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh
para siswa dan guru di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada
Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (
down load
), diganda-
kan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun,
untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus
memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa
buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di
seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri
dapat memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada
para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-
baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutu-
nya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, Juni 2009
Kepala Pusat Perbukuan
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah. Hanya
atas kemurahan rahmat dan karunia-Nya buku Kewarganegaraan untuk SD kelas
VI ini dapat disusun dan diterbitkan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang membantu penulisan dan penerbitan buku ini. Berkat bantuan
mereka, buku ini dapat digunakan oleh peserta didik kelas VI dan guru.
Buku ini disusun dalam rangka menyukseskan kegiatan pembelajaran dan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Aktualitas dan relevansi isi, pola
penyajian, dan sistematika buku ini diharapkan dapat membantu para peserta didik
dan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan mencapai kompetensi
dasar dan standar kompetensi yang diharapkan.
Kami sadar akan adanya kekurangan dalam buku ini, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan masukan berupa kritik dan saran dari seluruh pihak untuk
perbaikan buku ini pada terbitan yang akan datang. Untuk itu kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
Surakarta, Januari 2008
Penulis
Kata Pengantar
kx
Pendahuluan
Cita-cita negara kita mewujudkan kesejahteraan bagi warga negaranya dengan
memiliki nilai-nilai yang luhur sebagai bangsa yang beradab. Dalam mencapai cita-
cita ini maka pemerintah memasukan pendidikan kewarganegaraan dari berbagai
jenjang baik tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi sebagai mata pelajaran
wajib. Dalam pelajaran kewarganegaraan pengetahuan mengenai pendidikan moral,
nasionalisme, patriotisme, maupun tentang ketatanegaraan diajarkan secara
sistematis. Dengan demikian pembentukan kewarganegaraan setiap warga negara
dapat memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya yang
tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945 .
Buku ini ditulis secara sistematika yang disesuaikan dengan kurikulum yang
berlaku. Buku ini dapat membantu siswa dalam mendalam pengetahuan tentang
kenegaraan sehingga dapat membentuk kepribadian yang memiliki jiwa negara
sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia. Sebelum kamu menggunakan buku ini,
kamu sebaiknya mengenal bagian-bagian dalam buku ini. Masing-masing bagian
merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Dari segi materi sampai
evaluasi tersusun secara berurutan sehingga Kamu harus mempelajari secara satu
persatu. Dengan memtode pembelajaran ini maka diharapkan Kamu akan benar
memahami pengetahuan kewarganegaraan secara baik dan menjadikan diri Kamu
memiliki kepribadian yang baik pula.
Mari kita belajar Pendidikan Kewarganegaraan secara bersama-sama. Kita
mendalami pengetahuan-pengetahuan moral yang baik, sikap yang mementingkan
negara, susunan negara, dan lain sebagainya. Dengan belajar secara benar maka
Kita akan menjadi tokoh bangsa yang memiliki jiwa kenegaraan yang baik dan
juga bisa menjadi pemimpin bangsa yang baik.
“Selamat Belajar”
x
Kata Kunci
Renungan
Ilustrasi
Ayo Bernyanyi
Sekilas Info
Jago Berpikir
Berisi garis besar isi bab
Peta Konsep
Merupakan kata-kata yang menjadi
kunci konsep bab tersebut
Merupakan persepsi atau pengantar
memasuki materi dalam bab tersebut.
Renungan membuatmu mengenal
secara dekat mengenai materi yang akan
dipelajari
Merupakan gambar yang akan mem-
permudah kamu memahami materi
Berisi lagu-lagu yang dapat kamu
nyanyikan yang berhubungan dengan
materi yang kamu pelajari
Berisi informasi terbaru berkaitan
dengan materi
Berisi masalah-masalah yang akan
melatihmu untuk memecahkannya
Negara kita adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara kita memiliki
berbagai bentuk keragaman. Seperti bahasa, suku, ras, agama, budaya, dan
lain-lain. Di satu sisi, keragaman tersebut merupakan anugerah. Di sisi lain,
keragaman tersebut dapat menimbulkan perpecahan.
A.
Apa Itu Negara Kesatuan Republik Indonesia?
Negara dapat diartikan sebagai organisasi tertinggi di antara satu
kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup
di dalam daerah tertentu dan mempunyai pemerintahan yang
berdaulat. Dari pengertian ini dapat kamu temukan bahwa ...
Tujuan Pembelajaran:
Kamu akan mempelajari pentingnya keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bab ini berisi tentang pengertian NKRI, alasan
mengapa perlu menjaga keutuhan NKRI, dan
bagaimana upaya menjaga NKRI.
Tujuan awal yang akan kamu raih setelah
mempelajari materi bab tersebut
Tujuan Pembelajaran
Perumusan Pancasila
Meneladani nilai-nilai
juang para tokoh
perumus Pancasila
Nilai-nilai kebersamaan
Nilai-nilai perjuangan
Peta Konsep:
Kata Kunci:
Negara Kesatuan Republik Indonesia, keutuhan
Indonesia Raya
Cipt. W.R. Supratman
Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku...
Ayo Menyanyi
Sebaiknya Kamu Tahu
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia
dengan panjang garis pantai lebih dari 81.000 km serta lebih
dari 17.508 pulau dan luas laut sekitar 3,1 juta km
2
Jago Berpikir
Propinsi di Indonesia sekarang menjadi 33. Apa saja 7 propinsi terbaru
di Indonesia beserta ibukotanya.
Petunjuk Penggunaan Buku
xk
Jago Berlatih
Berisi aktivitas agar kamu menguasai
materi yang sedang kamu pelajari.
Jago Berlatih
1.
Sebutkan negara yang berbatasan darat dengan Indonesia!
2.
Dimanakah kedaulatan pemerintahan negara Indonesia terletak?
Di pemerintah pusat atau pemerintah daerah?
Ayo Bermain
Berisi permainan menarik dan ber-
manfaat.
Jago Bermain
Uji Jeli
Kata yang menyebutkan propinsi atau kota di Indonesia.
Rangkuman
1.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan
negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di Asia
Tenggara, melintang di khatulistiwa antara benua Asia dan
Australia serta antara Samudra Pasi
fi
k dan Samudra Hindia.
Sebaiknya Kamu Biasakan
1.
Hidup damai dengan teman dan tetanggamu.
2.
Menghindari penggunaan kekerasan dalam bergaul.
Rangkuman
Berisi kesimpulan menyeluruh menge-
nai pengetahuan dari bab bersangkutan.
Uji Kompetensi
A.
Memilih a, b, c, atau d sebagai jawaban yang tepat
Ayo mengukur kemampuanmu dalam memahami materi yang
telah kamu pelajari. Kemampuanmu dapat kamu ukur dengan
mengerjaan soal-soal berikut. Selanjutnya, ...
Sebaiknya Kamu Biasakan
Berisi kesimpulan sikap yang dapat
kamu biasakan dalam kehidupan se-
hari-hari.
Uji Kompetensi
Berisi soal-soal yang dapat kamu kerja-
kan untuk mengukur kemampuanmu
dalam menguasai materi.
Aktivitasmu
Tulislah laporan singkat tentang beberapa hal berikut ini:
1.
Sebutkan 2 orang pahlawan perjuangan kemerdekaan RI!
2.
Apa profesi mereka?
Aktivitasmu
Berisi aktivitas yang dapat kamu laku-
kan untuk menguji kemampuanmu.
Latihan Ulangan Umum Semester
Berisi soal-soal yang dapat kamu kerja-
kan untuk mengukur kemampuanmu
menguasai materi satu semester
Latihan Ulangan Umum Semester 1
A. Pilihlah a, b, atau c sebagai jawaban yang tepat!
1. Negara-negara berikut berbatasan laut dengan Indonesia,
kecuali
... .
aidnI .c
ailartsuA .a
b. Vietnam
d. Tiongkok
A
Agresi Militer Belanda 12, 17
Ancaman 10, 11, 24, 37
Agresi
: Serangan
Antisipasi
: Mencegah
Balai Pustaka. 2001.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
. Jakarta: Balai Pustaka
BSNP. 2006.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan SD.
Jakarta: Diknas
Indeks
Glosarium
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Berisi da
Ğ
ar buku-buku acuan yang
digunakan
Glosarium
Merupakan kata-kata sulit beserta artinya.
Indeks
Merupakan kata-kata penting serta
halaman kemunculannya.
xkk
Da
Ğ
ar Isi
xkkk
Kata Pengantar
Kata Sambutan
..................................................................................................
..................................................................................................
iv
iii
Da
Ğ
a
r Isi ...........................................................................................................
viii
Bab
I
Nilai-Nilai Juang dalam Perumusan Pancasila
...................
1
A. Nilai-nilai Juang dalam Proses Perumusan Pancasila .........
3
B
. Nilai-nilai Kebersamaan dalam Proses
Perumusan Pancasila ................................................................
1 4
C. Meneladani Nilai-nilai Juang Para Tokoh .............................
1 7
D. Rangkuman ................................................................................
2 8
E. Uji Kompetensi ..........................................................................
2 9
F. Aktivitasmu.........................................................................
32
Bab
II Sistem Pemerintahan Republik Indonesia ............................
33
A. Pemilihan Umum
.....................................................................
3 5
B. Pemilihan Kepala Daerah ........................................................
4 4
C. Lembaga Negara Berdasar UUD 1945
Setelah Amandemen ................................................................
4 8
D. Pemerintahan Pusat
..................................................................
5 7
E. Pemerintahan Daerah
Provinsi ...............................................
6 2
F. Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ................................
6 5
G. Rangkuman ................................................................................
6 8
H. Uji Kompetensi ..........................................................................
7 0
I. Aktivitasmu ................................................................................
7 2
Latihan Ulangan Semester 1
..........................................................................
73
Daftar Isi
Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI
kz
Bab
III Kerja sama Negara-Negara Asia Tenggara
...........................
7 9
A. Kerjasama Negara-negara di Asia
Tenggara .........................
8 1
B. Peranan Indonesia dalam ASEAN .........................................
9 7
C. Rangkuman ................................................................................
100
D. Uji Kompetensi ..........................................................................
102
E. Aktivitasmu ................................................................................
104
Bab
IV Politik Luar Neg
eri In
done
sia ...................................................
105
A. Politik Luar Negeri Indonesia yang Bebas Aktif .................
107
B
. Peranan Indonesia dalam Percaturan Internasional ...........
111
C. Kerjasama Internasional yang Bermanfaat bagi Indonesia
119
D. Rangkuman ................................................................................
122
E. Uji Kompetensi ..........................................................................
123
F. Aktivita
smu ................................................................................
126
Latihan Ulangan Semester 2
..........................................................................
127
Da
Ğ
a
r Pustaka ...................................................................................................
131
Glosarium ...........................................................................................................
133
Indeks ..................................................................................................................
135
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Kelas VI
1
Tujuan Pembelajaran:
I
NILAI-NILAI JUANG
DALAM PERUMUSAN
PANCASILA
Kamu akan mempelajari nilai-nilai juang dalam proses perumusan
Pancasila sebagai dasar negara. Bab ini berisi tentang nilai-nilai juang
dalam proses perumusan Pancasila, nilai-nilai kebersamaan dalam
proses perumusan Pancasila, dan meneladani nilai-nilai juang para tokoh
perumus Pancasila.
Bab I
~ Nilai-Nilai Juang dalam Perumusan Pancasila
2
Peta Konsep:
nilai-nilai juang, nilai-nilai kebersamaan, perumusan Pancasila
Bacalah teks berikut dengan baik dan renungkan maknanya!
Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam per-
musyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nilai-nilai
perjuangan
Nilai-nilai
kebersamaan
Perumusan
Pancasila
Meneladani nilai-nilai
juang para tokoh perumus
Pancasila
Kata Kunci:
Renungan
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Kelas VI
3
Para Perumus Pancasila merupakan pendiri negara Republik Indo-
nesia. Mereka memiliki jiwa perjuangan dan kebersamaan yang
mengagumkan. Apakah kamu mampu meneladani nilai-nilai juang para
tokoh perumus Pancasila?
Gambar 1.1 Sidang BPUPKI
A. Nilai-nilai Juang dalam Proses Perumusan
Pancasila
1.
Proses Perumusan Pancasila
Ingatkah kamu dengan organisasi yang didirikan beberapa bulan
menjelang kemerdekaan Indonesia? Organisasi itu adalah Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
atau
Dokuritsu Junbi Cosakai
. Badan tersebut dibentuk pada tanggal
28 Mei 1945 dan beranggotakan 62 orang. BPUPKI diketuai oleh Dr
.
K.R.T
. Radjiman Wediodiningrat.
Peserta sidang BPUPKI diliputi dengan segala kesungguhan dan
didorong oleh semangat untuk merdeka.Mereka mampu menghasil-
kan usulan-usulan berupa gagasan tentang dasar negara. Gagasan
tentang dasar negara tersebut disampaikan oleh Mr. Mohammad
Yamin, Ir Soekarno dan Dr. Soepomo. Sidangnya yang pertama,
dilaksanakan pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945. BPUPKI
membahas asas dan dasar negara Indonesia merdeka. Hasil dari sidang
ini lahirlah beberapa usul tentang dasar negara.
Gagasan Mr. Mohammad Yamin yang diusulkan pada tanggal
29 Mei 1945 adalah sebagai berikut:
1.
Peri kebangsaan
2.
Peri kemanusiaan
3.
Peri ketuhanan
4.
Peri kerakyatan
5.
Kesejahteraan rakyat.
www.e-dukasi.net
Bab I
~ Nilai-Nilai Juang dalam Perumusan Pancasila
4
Selanjutnya Dr. Soepomo pada tanggal 31 Mei 1945 mengusulkan
dasar negara sebagai berikut.
1.
Persatuan
2.
Kekeluargaan
3.
Mufakat dan demokrasi
4.
Musyawarah
5.
Keadilan sosial.
Gagasan Ir. Soekarno yang diusulkan pada tanggal 1 Juni 1945
adalah sebagai berikut.
1.
Kebangsaan Indonesia
2.
Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3.
Mufakat atau demokrasi
4.
Kesejahteraan sosial
5.
Ketuhanan yang berkebudayaan.
Dalam sidangnya yang kedua pada tanggal 10 Juli sampai dengan
16 Juli 1945 BPUPKI menghasilkan rancangan hukum dasar.
Rancangan tersebut terdiri dari pembukaan (
preambule
) dan batang
tubuh (pasal-pasal). Rancangan Pembukaan yang disiapkan oleh
BPUPKI ini disebut juga Piagam Jakarta. Pada awalnya, Rancangan
Pembukaan UUD ini disusun oleh Panitia kecil dari BPUPKI yang
berjumlah sembilan orang yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Di dalam
Piagam Jakarta ini terdapat rumusan Pancasila sebagai dasar negara
yang berbeda dengan rumusan Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945.
Rumusan Pancasila yang terdapat di dalamnya adalah sebagai berikut:
1.
Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya.
2.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.
Persatuan Indonesia.
4.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan /perwakilan.
5.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rancangan tersebut mengalami perubahan-perubahan oleh
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18
Agustus 1945. Rancangan inilah yang kemudian disahkan dan
ditetapkan sebagai Undang-Undang Dasar 1945.
Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh PPKI itu didasarkan
pada laporan dari utusan
Kaigun
(Angkatan Laut Jepang) kepada Drs.
Moh. Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 petang hari. Utusan tersebut
melaporkan bahwa daerah-daerah di Indonesia bagian timur yang tidak
beragama Islam merasa keberatan. Keberatan tersebut diungkapkan
terhadap sila pertama Pancasila pada rumusan Piagam Jakarta
(Rancangan Pembukaan UUD) yang berbunyi: “Ke-Tuhanan, dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.”.
Maka, dengan semangat persatuan, keesokan harinya yaitu tanggal
18 Agustus 1945 hal yang pelik ini dapat diselesaikan dengan baik.
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Kelas VI
5
Gambar 1.2 Sidang PPKI
Sebelum rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945 itu dimulai,
masalah keberatan dari daerah Indonesia bagian timur tersebut
dibicarakan terlebih dahulu oleh Drs. Moh. Hatta dengan empat orang
anggota PPKI, yaitu K.H. Wakhid Hasjim, Ki Bagus Hadikusumo, Mr.
Kasman Singodimedjo dan Mr. Teuku Moh. Hasan. Empat orang
tersebut adalah tokoh yang beragama Islam. Dari pembicaraan tersebut
disepakati untuk mengubah rumusan yang terdapat di dalam
rancangan pembukaan yang semula berbunyi, “Ke-Tuhanan, dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”
menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hal ini jelas menimbulkan
kelegaan bagi semua pihak, berkat kearifan para tokoh-tokoh pendiri
negara
(the founding fathers)
Republik Indonesia yang berwawasan
kebangsaan dan persatuan. Dengan adanya perubahan ini, maka
rumusan Pancasila yang sah berlaku sekarang adalah sebagaimana
yang tercantum di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
alinea keempat:
1.
Ketuhanan Yang Maha Esa
2.
Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.
Persatuan Indonesia
4.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan /perwakilan
5.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Undang-Undang Dasar RI yang disahkan oleh PPKI pada tanggal
18 Agustus 1945 tersebut terdiri atas pembukaan dan batang tubuh.
Pembukaan terdiri dari empat alinea sedangkan batang tubuh terdiri
dari 16 bab, 37 pasal ditambah empat pasal aturan peralihan dan dua
ayat aturan tambahan.
upload.wikimedia.org
Bab I
~ Nilai-Nilai Juang dalam Perumusan Pancasila
6
Pasal-pasal Undang-Undang Dasar yang pertama itu memuat
materi tentang:
a.
Pengaturan sistem pemerintahan negara, di dalamnya
termasuk pengaturan tentang kedudukan, tugas, wewenang
dan tata hubungan dari lembaga-lembaga negara dan pe-
merintah.
b.
Tata hubungan antara negara dan warga negara dan
penduduknya secara timbal balik.
c.
Hal-hal lain seperti bendera, bahasa dan perubahan Undang-
Undang Dasar.
Undang-Undang Dasar R.I yang pertama kali disahkan
itu masih bersifat singkat dan supel. Dikatakan singkat, karena hanya
memuat 37 pasal ditambah empat pasal aturan peralihan dan dua ayat
aturan tambahan. Dikatakan supel, karena hanya memuat aturan-aturan
pokok saja atau hanya memuat garis-garis besar sebagai instruksi kepada
pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk menyelenggarakan
kehidupan negara dan kesejahteraan sosial. Sejak reformasi 1998 sampai
sekarang telah berkembang pemikiran bahwa Undang-Undang Dasar 1945
yang singkat itu tidak memadai lagi untuk mengikuti perkembangan
jaman. Oleh karenanya sejak tahun 1999 sampai tahun 2002 telah diadakan
perubahan-perubahan (amandemen) sebanyak empat kali.
Selanjutnya, dalam sidangnya yang diselenggarakan pada hari
kedua, tanggal 19 Agustus 1945, PPKI mengambil dua buah keputusan
lagi, yaitu:
a.
Penetapan 12 (dua belas) kementerian dalam lingkungan
pemerintah, yaitu Kementerian Dalam Negeri, Luar Negeri,
Kehakiman, Keuangan, Kemakmuran, Kesehatan, Penga-
jaran, Sosial, Pertahanan, Penerangan, Perhubungan dan
Pekerjaan Umum.
b.
Pembagian daerah Republik Indonesia dalam 8 (delapan)
propinsi, yaitu: Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sunda kecil, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan.
Dalam sidangnya tanggal 22 Agustus 1945 PPKI mengambil
keputusan membentuk:
a.
Komite Nasional
b .
Partai Nasional Indonesia
c.
Badan Penolong Korban Perang;
d.
Badan Keamanan Rakyat
Sebaiknya Kamu Tahu
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Kelas VI
7
Komite Nasional yang dibentuk di seluruh Indonesia dan
berpusat di Jakarta. Hal tersebut dimaksudkan sebagai “penjelmaan
tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia untuk menyelenggarakan
kemerdekaan Indonesia yang berdasarkan kedaulatan rakyat”. Komite
Nasional Indonesia Pusat yang berada di Jakarta diresmikan dan
anggota-anggotanya dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945.
2.
Latar Belakang Proklamasi
Coba kamu nyanyikan lagu ini dan perhatikanlah dengan baik
syairnya.
Indonesia Raya
(WR Supratman)
Indonesia Tanah Airku,
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri,
jadi Pandu Ibuku.
Indonesia, kebangsaanku,
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku,
Hiduplah Negeriku,
Bangsaku Rakyatku semuanya.
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
untuk Indonesia Raya.
Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka
Tanahku Negeriku yang kucinta
Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
Telah berabad-abad lamanya bangsa Indonesia mengalami
penderitaan berupa penjajahan oleh bangsa asing. Penjajahan
sebenarnya menginjak-injak hak asasi manusia, karena manusia
kehilangan kebebasan atau kemerdekaannya. Bangsa Indonesia
diperlakukan dengan semena-mena sesuai dengan keinginan penjajah.
Ayo Menyanyi
Bab I
~ Nilai-Nilai Juang dalam Perumusan Pancasila
8
Mereka membuat peraturan sendiri yang bersifat diskriminatif dan
menambah kesengsaraan rakyat. Oleh karena itu, selama penjajahan
baik oleh Belanda maupun Jepang, rakyat banyak mengalami
kemunduran, keterbelakangan dan kebodohan.
Kesadaran inilah yang membawa bangsa Indonesia masa-masa
pergerakan nasional. Baik generasi muda maupun tua berusaha bahu
membahu mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Bangsa
Indonesia menyadari bahwa ia harus bergerak sendiri untuk
mewujudkan kemerdekaannya yang telah dirampas oleh penjajah.
Proklamasi adalah momentum puncak perjuangan meraih
kemerdekaan tersebut.
3. Sejarah Proklamasi Kemerdekaan R.I
Sabang Sampai Merauke
(R. Suraryo)
Dari Sabang sampai Merauke,
berjajar pulau-pulau.
Sambung menyambung menjadi satu,
itulah Indonesia.
Indonesia Tanah Airku,
aku berjanji padamu.
Menjunjung tanah airku.
Tanah airku Indonesia.
Jepang dijatuhi bom oleh Sekutu, tepatnya di Hiroshima dan
Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Pada tanggal 9 Agustus
1945 Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta dan Dr. Radjiman
Widyodiningrat dipanggil oleh Jenderal Besar Terauchi yang menjadi
penguasa perang tertinggi di seluruh Asia Tenggara. Ketiga tokoh
pergerakan nasional tersebut berangkat menuju markas besar Terauchi
di Dalath, Vietnam. Dalam pertemuan tersebut Jenderal Terauchi
menyampaikan kepada ketiga pemimpin Indonesia itu bahwa
Pemerintah Kekaisaran Jepang telah memutuskan untuk memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia. Untuk melaksanakannya maka
dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau
Dokuritu Zyunbi Tyoosakai.
Ayo Menyanyi
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Kelas VI
9
Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh wilayah bekas Hindia
Belanda. Mungkin pelaksanaannya tidak dapat sekaligus untuk seluruh
wilayah, tetapi bagian demi bagian sesuai dengan kondisi setempat.
Menurut Ir. Soekarno pada tanggal 9 Agustus 1945 itu Jenderal
Terauchi memberikan tiga hal, yaitu:
a.
Ir. Soekarno diangkat sebagai ketua Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia dan Drs. Mohammad Hatta sebagai
Wakil Ketua, sedangkan Dr. K.R.T. Radjiman Wedyo-
diningrat sebagai anggota.
b .
Panitia boleh mulai bekerja sejak tanggal 9 Agustus 1945.
c.
Cepat atau tidaknya pekerjaan (kemerdekaan) diserahkan
seluruhnya kepada panitia.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan kawan-kawan
kembali ke tanah air. Di lapangan terbang Kemayoran Ir. Soekarno
mengumumkan bahwa Indonesia akan merdeka sebelum “jagung
berbunga” dan kemerdekaan bangsa Indonesia bukan merupakan
hadiah dari Jepang, melainkan hasil perjuangan bangsa Indonesia
sendiri. Oleh karena itu, Ir. Soekarno atas tanggung jawabnya sendiri
menambah jumlah anggota baru PPKI sebanyak 18 orang sehingga
jumlah keseluruhan ada 21 orang. Hal ini dimaksudkan agar sifat
panitia persiapan kemerdekaan itu berubah menjadi badan
pendahuluan bagi Komite Nasional. Selain dari Jawa, tujuh orang
anggota khusus didatangkan dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan
Bali agar representatif mewakili rakyat Indonesai yang tersebar di
nusantara. Setelah itu, anggota PPKI masih ditambah lagi sebanyak
enam orang sebagai wakil golongan yang terpenting dalam masyarakat
sehingga jumlah keseluruhan anggota dan ketua ada 27 orang.
Gambar 1.3 Teks Proklamasi yang ditulis Ir. Soekarno
www.wordpeess.com
Bab I
~ Nilai-Nilai Juang dalam Perumusan Pancasila
10
Sebelum tanggal 14 Agustus 1945 Kantor Berita Indonesia masih
menerima berita-berita dari Tokyo. Namun, tiba-tiba setelah tanggal 14
Agustus 1945 tidak menerima berita lagi. Akhirnya diketahui bahwa sejak
tanggal 13 Agustus 1945 sampai dengan 14 Agustus 1945 Jepang telah
siap menghentikan peperangannya dan menyerah kalah kepada Sekutu.
Secara resmi berita itu diumumkan pada tanggal 14 Agustus 1945 pukul
12.00. Dengan diam-diam para pembesar tinggi, baik militer maupun sipil
Jepang dapat mengetahui dan mendengarkan pidato Kaisar Hirohito
tentang sebab-sebab penyerahan tersebut.
Para pemuda Indonesia di antaranya adalah Soekarni, Adam Malik,
Kusnaini, Sutan Sjahrir, Soedarsono, Soepono, dan kawan-kawan
menghendaki kemerdekaan Indonesia dilakukan secepatnya. Sutan Sjahrir
sebagai tokoh pertama yang menginginkan diproklamasikannya
kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu janji Jepang. Hal itu dikarenakan
telah mendengar siaran radio luar negeri tentang kekalahan Jepang melawan
Sekutu. Golongan pemuda ini meminta kepada golongan tua yang menjadi
pemimpin pergerakan pada waktu itu seperti Ir. Soekarno dan Drs.
Mohammad Hatta agar segera menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Namun, dengan pertimbangan yang sangat hati-hati golongan tua belum
mau memenuhi permintaan golongan muda itu. Golongan tua berpenda-
pat bahwa bangsa Indonesia dapat merdeka tanpa pertumpahan darah
dengan jalan bekerja sama dengan Jepang. Golongan muda menghendaki
sebaliknya, Indonesia merdeka tanpa campur tangan Jepang.
Perbedaan pendapat itu memuncak sehingga akhirnya para pemuda
berinisiatif untuk mengungsikan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke
Rengas dengklok. Dengan tujuan, agar dapat berunding dengan tenang
mengenai kemerdekaan Indonesia tanpa pengaruh Jepang. Peristiwa itu
terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 4.00 WIB. Akhirnya, setelah
diadakan pembicaraan antara golongan tua dan golongan muda, Ir.
Soekarno menyetujui desakan golongan muda yang diwakili oleh Singgih
bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diucapkan tanpa pengaruh Jepang
pada tanggal 17 Agustus 1945.
Setelah kesepakatan itu, mereka semua kembali ke Jakarta dan
selanjutnya merapatkan penyusunan naskah Proklamasi. Rapat tersebut
dilaksanakan di tempat kediaman Laksamana Maeda yang terletak di Jalan
Imam Bonjol 1, Jakarta. Naskah proklamasi dirumuskan oleh tiga orang
pimpinan golongan tua, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta dan
Mr. Ahmad Soebardjo dengan disaksikan oleh golongan muda antara lain
Sukarni, BM. Diah dan beberapa orang Jepang.
Sebaiknya Kamu Tahu
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Kelas VI
11
Yang menuliskan draftnya dalah Ir. Soekarno, sedangkan Drs.
Mohammad Hatta dan Mr. Ahmad Soebardjo menyumbangkan pemikiran
secara lisan. Hasilnya berupa rumusan tulisan tangan Ir. Soekarno.
Rombongan penulis naskah kemudian menemui hadirin yang
menunggu di ruang depan. Ir. Soekarno membacakan draft rumusan yang
telah mereka hasilkan itu dan menyarankan agar segenap yang hadir
menandatangani bersama-sama naskah Proklamasi tersebut selaku “Wakil-
wakil Bangsa Indonesia”. Saran ini langsung mendapat penolakan dari
golongan muda. Kemudian atas saran Sukarni selaku pimpinan pemuda
mengusulkan agar yang menandatangani naskah Proklamasi itu hanyalah
Soekrano – Hatta atas nama bangsa Indonesia, karena mereka berdua
dikenal sebagai pemimpin utama bangsa Indoensia. Usul itu diterima baik
oleh hadirin dan selanjutnya Ir. Soekarno meminta kepada Sayuti Melik
agar mengetik naskah bersih Proklamasi berdasarkan draft dengan
perubahan-perubahan yang telah disetujui.
Gambar 1.4 Naskah Proklamasi yang telah diketik
4.
Pidato Proklamasi
Tanggal 17 Agustus 1945 yang jatuh pada hari Jumat Legi, pukul
10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, Ir Soekarno
memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia yang terlebih dahulu
diadakan pidato pendek. Inilah isi pidato tersebut:
“Saudara-saudara sekalian!
Saya telah minta saudara-saudara hadir di sini untuk menyaksikan
satu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun
kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita.
Bahkan, telah beratus-ratus tahun! Gelombangnya aksi kita untuk
mencapai kemerdekaan itu ada naik dan turunnya, tetapi jiwa kita tetap
menuju cita-cita.
ketik_anick.wordpress
Bab I
~ Nilai-Nilai Juang dalam Perumusan Pancasila
12
Juga di dalam zaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdeka-
an nasional tidak berhenti-henti. Di dalam zaman Jepang ini tampaknya
saja kita menyandarkan diri pada mereka. Tetapi pada hakekatnya kita
tetap percaya akan kekuatan sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-
benar mengambil nasib bangsa dan tanah air di dalam tangan kita sendiri,
Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangannya sendiri,
akan dapat berdiri dengan kuatnya.
Maka, kami tadi malam telah mengadakan musyawarat dengan
pemuka-pemuka rakyat Indonesia, dari seluruh rakyat Indonesia.
Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang
saatnya untuk menyatakan kemerdekaan itu.
Gambar 1.5 Pidato Proklamasi
Saudara-saudara! Dengan ini kami nyatakan kebulatan tekad itu.
Dengarkanlah proklamasi kami!
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerde-
kaan Indonesia.
Hal-hal mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain
diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya.
Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 1945
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta.
Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka! Tidak
ada suatu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita!
Mulai saat ini kita menyusun Negara kita! Negara merdeka, Negara
Republik Indonesia merdeka, kekal dan abadi.
Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu.”
devry.files.wordpress.com
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Kelas VI
13
Sesaat setelah Proklamasi , diadakan upacara pengibaran Sang
Saka Merah Putih di halaman gedung Pegangsaan Timur 56 Jakarta.
Petugas yang diserahi tugas mengibarkan bendera merah putih adalah
Latief Hendraningrat, S.K. Trimurti dan Suhud. Bendera Pusaka Sang
Saka Merah Putih itu dijahit oleh Ibu Fatmawati Soekarno.
Berita tentang Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 segera
menyebar dan disambut dengan penuh kegembiraan oleh rakyat.
Bahkan para pejuang seperti Sukarman, Suhendar, Sutomo dan
Susilaharja segera membuat radio pemancar sehingga berita tersebut
cepat tersebar hingga ke pelosok tanah air.
Gambar 1.6 Pengibaran Sang Saka Merah Putih
Soekarno adalah seorang orator ulung. Praktikkan seolah-olah kamu
sedang berperan sebagai Bung Karno. Naskah yang bisa kamu gunakan
sebagai materi pidato adalah apa yang disampaikan Bung karno menjelang
Proklamasi Kemerdekaan.
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1.
Siapakah Ketua BPUPKI?
2.
Sebutkan rumusan Pancasila yang dihasilkan oleh Panitia Kecil PPKI
(Piagam Jakarta)?
3.
Mengapa kalimat “..dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam
bagi pemeluknya” dihapus?
4.
Siapa saja tiga kelompok tua yang menyusun naskah Proklamasi?
5.
Siapakah yang menulis tangan naskah Proklamasi?
jeasz055.blogspot.
Bermain Peran
Jago Berlatih
Bab I
~ Nilai-Nilai Juang dalam Perumusan Pancasila
14
Isilah pertanyaan berikut ini dengan pilihan isian yang sesuai sebagaimana
yang tersedia pada kolom paling kanan!
B. Nilai-Nilai Kebersamaan dalam Perumusan
Pancasila
PPKI mengadakan sidang pertama anggal 18 Agustus 1945. Sebelum
sidang dimulai Drs. Moh. Hatta berkonsultasi dengan empat tokoh
pemuka Islam yaitu Ki Bagus Hadikusumo, Mr. Kasman Singodimejo,
KH. Wakhid Hasyim, Teuku Moh Hasan. Konsultasi itu dimaksudkan
untuk membahas masalah rancangan pembukaan UUD yang terdapat
dalam Piagam Jakarta.
Pembahasan itu mengenai sila pertama Pancasila yang berbunyi
“Ketuhanan dengan Kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluknya-pemeluknya”. Hal itu karena tokoh-tokoh Indonesia Timur
merasa keberatan, bahkan mengancam akan mendirikan negara Indone-
sia Timur. Menurut mereka, dengan rumusan seperti itu seolah-olah
Pancasila hanya mengatur satu golongan saja dari bangsa Indonesia.
Golongan yang lain tidak mendapat tempat padahal Indonesia terdiri atas
berbagai macam golongan, suku, bangsa, dan agama. Demi menjaga
keutuhan serta menjaga keberagaman komponen bangsa dan negara,
maka dalam waktu 15 menit dicapai kata sepakat untuk menghilangkan
kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”. Dengan demikian,bunyi sila pertama Pancasila dalam
pembukaan UUD 1945 menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa’. Akhirnya
rapat pleno PPKI berlangsung lancar. Pembahasan rancangan pembukaan
UUD 1945 berhasil dibahas dalam tempo kurang dari 2 jam.
No
Pernyataan
.... yang dikibarkan pada saat proklamasi
kemerdekaan Indonesia, dijahit oleh Ibu Fatmawati
Naskah proklamasi dalam bentuk ketikan diketik
oleh ... .
Dokuritsu Zyunbi Inkai
dalam bahasa Indonesia
berarti ... .
Anggota lengkap terakhir PPKI sebanyak ... orang
Soekarno pernah mengatakan, Indonesia akan
merdek merdeka sebelum ... .
Isian
1
2
3
4
5
dua puluh tujuh
bendera merah
putih
PPKI
jagung berbunga
Sayuti Melik
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Kelas VI
15
Dari uraian di atas, kamu dapat mengambil pelajaran bahwa para
tokoh perumus Piagam Jakarta telah menunjukkan jiwa besar dan
semangat nasionalisme yang tinggi. Mereka bersedia menerima keputusan
bersama dalam sidang PPKI tersebut. Mereka tidak mengutamakan
kepentingan pribadi atau golongannya. Mereka lebih mengutamakan
kepentingan bersama, meskipun ada yang harus mengorbankan
pendapatnya. Sikap yang perlu kita teladani adalah:
1. saling menghormati dan menghargai hak orang lain;
2. mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi dan golongan;
3. lapang dada;
4. berjiwa besar;
5. rasa tanggung jawab.
1.
Menghargai Pendapat Orang Lain
Bangsa Indonesia menjunjung tinggi persamaan derajat manusia.
Itulah mengapa pendapat setiap orang perlu dihargai. Namun, orang
lain pun harus menghargai dan menghormati pendapat kamu. Pada
saat menyampaikan pendapat kamu harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a
.
Sopan;
b .
tidak memaksakan pendapat pada orang lain;
c.
tidak menyimpang dari pembicaraan atau masalah yang
dihadapi;
d.
tidak memotong pembicaraan orang lain;
e.
isi pembicaraan mengutamakan kepentingan bersama;
f.
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
2.
Menerima Keputusan Bersama
Keputusan bersama adalah sebuah kesepakatan. Bagaimanakah
sikap kamu terhadap hasil keputusan bersama? Jika hasil keputusan
bersama tidak sesuai dengan kepentingan kamu, kamu harus bersikap
ikhlas dan berjiwa besar dalam menerima keputusan tersebut.
Kamu harus mendahulukan kepentingan bersama sebagaimana
telah dilakukan oleh tokoh-tokoh pendiri negara Indonesia.
3.
Melaksanakan Keputusan Bersama
Setelah semua pihak menerima hasil keputusan bersama, maka
langkah selanjutnya adalah melaksanakan keputusan tersebut. Semua
pihak harus ikhlas dan penuh tanggung jawab melaksanakan hasil
keputusan bersama.
Dalam kehidupan sehari-hari, hasil keputusan bersama ada pada
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Bab I
~ Nilai-Nilai Juang dalam Perumusan Pancasila
16
Jago Berlatih
1.
Temukan bentuk kebersamaan yang ditunjukkan oleh para pendiri
bangsa!
2.
Apa yang akan kamu lakukan jika pendapatmu ternyata ber-
tentangan dengan kepentingan bersama?
3.
Berikan contoh melaksanakan kesepakatan bersama dalam
persoalan-persoalan di kelasmu!
Nyatakanlah sikapmu dengan memberi tanda cek (
√
) pada kolom
di samping pernyataan!
No
Pernyataan
Kamu harus mengalah meskipun
pendapat kamu benar dan kepu-
tusan orang lain belum tentu benar
Kesepakatan bersama dilaksana-
kan untuk kemanfaatan bersama
dan tidak untuk kemudaratan
bersama
Apapun pendapat orang lain kamu
harus menghargainya
Pancasila bisa dirumuskan dalam
suasana kebersamaan para
founding
fathers
Pendapat banyak orang boleh
dikalahkan kepentingan orang
yang berpengaruh
Setuju
Tidak
Ta h u
Tidak
Setuju
1
2
3
4
5
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Kelas VI
17
C. Meneladani Nilai-nilai Juang Para Tokoh
Gugur Bunga
(Ismail Marzuki)
Betapa hatiku takkan pilu
Telah gugur Pahlawanku
Betapa hatiku tak akan sedih, hamba ditinggal sendiri
Siapakah kini pelipur lara, nan setia dan perwira
Siapakah kini Pahlawan hati, pembela Bangsa sejati
Telah gugur Pahlawanku, tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh seribu, tanah Air jaya sakti
Gugur bungaku di taman bakti, di haribaan Pertiwi.
Harum semerbak menambah sari
Tanah air jaya sakti
Para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah orang-or-
ang yang amat berjasa. Mereka telah bekerja keras melalui gagasan dan
pemikirannya untuk mempersiapkan tatanan pemerintahan Republik
Indonesia. Sebagaimana diuraikan di atas para pendiri negara itu terdiri
dari banyak tokoh. Mereka adalah yang tergabung dalam Panitia Persiapan
Kemerdekaaan Indonesia (PPKI) dan Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Adapun nama para tokoh tersebut
adalah sebagai berikut.
1.
Nama-Nama Tokoh Pendiri Negara
a.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Ketua
:
Soekarno
W
akil Ketua
:
Mohammad Hatta
Anggota
: Soepomo, Radjiman Widyodiningrat, RP
Suroso, Sutardjo, Wachid Hasjim, Ki Bagoes
Hadikoesoemo, Otto Iskandar Dinata, Abdul
Kadir, Soerjohamidjojo, Poeroebojo, Yap
Tjawn Bing, J Latuharhary, Amir, Abdul Abas,
Mohamad Hasan, Hamidhan, GSJJ Ratulangi,
Andipangeran, I Gusti Ktut Pudja.
Anggota Tambahan: Wiranatakoesoema, Ki Hadjar De-
wantara, Mr. Kasman, Sajuti, Koesoema
Soemantri, Subardjo.
(Sumber: Risalah Sidang BPUPKI-PPKI, Setneg, Edisi III, 1995).
Ayo Menyanyi
Bab I
~ Nilai-Nilai Juang dalam Perumusan Pancasila
18
b. Susunan Pengurus BPUPKI
Ketua
: dr. Radjiman Wedyodiningrat
Wakil Ketua : Ichibangase Yosio dan RP. Suroso
Anggota Berjumlah 60 Orang Sebagai Berikut:
Abikoesno Tjokrosoejoso, Haji A. Sanusi, Kh Abdul
Halim, Prof. Dr. Asikin Widjajakoesoemo, M.Aris, Abdul
Kadir, Dr. R. Boentaran Martoatmodjo, BPH Bintarto,
Ki Hadjar Dewantara, AM. Dasaad, Prof, Dr. PAH
Djajadingrat, Drs. Moh. Hatta, Ki Bagoes Hadikoesoemo,
Mr. R. Hindromartono, Mr.Muh Yamin, RAA Soemitro
Kolopaking Probonegoro, Mr. Dr. R Koesoemah
Atmadja, Mr. J Latuharhary, R. Margono Djojohadi-
koesoemo, Mr. AA Maramis, KH Masjkoer, KHM
Mansoer, Moenandar, AK Moezakir, R. Otto Iskandar
Dinata, Parada Harahap, BPH Poeroebojo, R.
Abdoelrahim Pratalykrama, R. Roeslan Wongso-
koesoemo, Prof. Ir. R Rooseno, H. Agoes Salim, Dr.
Sambsi, Mr. RM Sartono, Mr. R Samsoedin, Mr. R
Sastromoeljono, Mr. R. Singgih, Ir. R Soekarno. R.
Soediman, R. Soekardjo Wiryopranoto, Dr. Soekiman,
Mr. A. Subardjo, Prof. Mr. Dr. soepomo, Ir. RMP
Soerahman, Sutardjo Tjokroadisoerjo Kartohadi-
koesoemo, R MTA Soeryo, Mr. Soesanto, Mr.
Soewandi,Drs. KRMA Sosrodiningrat, KHA Wachid
Hasjim, KRM TH Woerjaningrat, RAA Wiranata-
koesoema, Mr. KRMT Wongsonagoro, Ny. Mr Maria
Ulfa Santoso, Ny. RSS Mangoenpoespito, Oei Tjong
Hauw, Oei Tiang Tjoei, Liem Koen Hian, Mr. Tan Eng
Hoa, PF Dahler, dan A. Baswedan.
Anggota Tambahan Sebanyak 6 Orang:
KH. Abdul Fatah Hasan, R. Asikin Natanegara, BKPA
Soerjo Hamidjoyo, Ir. M Pangeran M. Noer, Mr. M Besar,
Abdul Kaffar.
(Sumber: Risalah Sidang BPUPKI-PPKI, Setneg, Edisi III, 1995).
2.
Riwayat Hidup Singkat Beberapa Pendiri Negara
Sekian banyak tokoh yang sangat berjasa atas berdirinya
Indonesia tersebut, berikut ini akan diuraikan riwayat hidup singkat
beberapa tokoh terkemuka agar kamu dapat meneladaninya.
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Kelas VI
19
a .
Prof. Mohammad Yamin, S.H.
Gambar 1.7 Prof. Mohammad Yamin, SH.
Dilahirkan pada tanggal 28 Agustus 1903 di Sumatera Barat.
Beliau menamatkan pendidikan guru dan pernah mengabdikan diri
untuk mengajar di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Selanjutnya dengan
beasiswa dari pemerintah Belanda melanjutkan ke sekolah kehakiman
di Jakarta. Beliau bercita-cita tinggi dalam upaya mempersatukan
bangsanya. Ia dengan gencar mengkritik pemerintah penjajah. Sebagai
akibatnya, beasiswa yang diterimanya dicabut. Namun, ia berhasil
menamatkan pendidikannya di sekolah kehakiman.
Kegiatan berorganisasi dan berpolitik dimulainya dengan
memasuki Jong Sumatra Bond dan Indonesia Muda. Cita-cita persatuan
bangsa yang didambakan akhirnya terwujud dalam Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928.
Dalam rangka persiapan terbentuknya Republik Indonesia
merdeka, Mohammad Yamin berperan aktif dengan mengajukan
usulan berupa gagasan tentang rumusan dasar negara. Setelah
terbentuknya Republik Indonesia, Mohammad Yamin diangkat
sebagai anggota Komite Nasional Indonesia. Beliau terkenal pula
sebagai seorang penyair dan banyak menulis buku mengenai hukum
dan sejarah.
www.wikimedia.com
Bab I
~ Nilai-Nilai Juang dalam Perumusan Pancasila
20
b.
Ir. Soekarno
Gambar 1.8 Ir. Soekarno
Ir. Soekarno lahir di Blitar pada tanggal 6 Juni 1901. Beliau populer
dengan panggilan Bung Karno. Ir Soekarno bersama Drs. Mohammad
Hatta telah mengambil keputusan paling bersejarah memproklamirkan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Proklamasi
kemerdekaan itu menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang
merdeka. Beliau dikenal sebagai orator mimbar (jago pidato).
Menguasai banyak bahasa asing serta pemikir yang handal. Ir
Soekarno adalah salah satu tokoh perumus Pancasila. Beliau juga
pernah menjabat sebagai ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI). Pada tanggal 18 Agustus 1945 beliau terpilih sebagai
Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 081/TK/Tahun 1986
tanggal 23 Oktober 1986, almarhum Ir. Soekarno dianugerahi gelar
Pahlawan Nasional. Namanya sekarang diabadikan sebagai nama
Bandara Soekarno-Hatta, di Cengkareng, Jakarta.
c.
Drs. Mohammad Hatta
Panggilan populernya adalah Bung Hatta. Lahir di Bukit Tinggi
tanggal 12 Agustus 1902. Bung Hatta lebih dikenal sebagai Bapak
Koperasi Indonesia. Ia adalah seorang pemimpin yang berdisiplin
tinggi, tegas dan taat beragama. Meskipun dikenal dari keluarga
berada, Bung Hatta dikenal sederhana. Perbuatan dan perkataan Bung
Hatta juga selalu sejalan.
www.biasbiru.blogspot.com
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Kelas VI
21
Pada tahun 1926, Bung Hatta menjadi ketua Perhimpunan
Indonesia di negeri Belanda. Perhimpunan Indonesia adalah suatu
gerakan mahasiswa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno bersama Bung Hatta
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Selanjutnya pada tanggal
18 agustus 1945 Bung Hatta diangkat sebagai wakil presiden Republik
Indonesia.
Gambar 1.9 Drs. Mohammad Hatta
Beliau dikenal memiliki sifat toleransi yang sangat tinggi. Hal ini
dibuktikan pada peristiwa menjelang pengesahan dasar negara. Pada
saat itu, sebagian kecil peserta sidang mengajukan usul keberatan
terhadap rumusan dasar negara pada sila pertama. Bung Hatta yang
dikenal sebagai muslim yang amat taat itu segera berkonsultasi dengan
empat orang tokoh Islam lainnya. Pertemuan Bung Hatta dengan
empat tokoh Islam akhirnya menyepakati usulan tokoh nonmuslim
untuk mengganti kalimat sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya” menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Penggantian ini
dilakukan demi persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan bangsa
lebih diutamakan daripada kepentingan golongan.
Tahun 1949 Bung Hatta memimpin delegasi Indonesia dalam
konferensi Meja Bundar di Den Haag yang menghasilkan pengakuan
kedaulatan terhadap kedaulatan RI oleh pihak Belanda. Bung Hatta
mengundurkan diri sebagai wakil presiden pada tahun 1956. Beliau
wafat pada tanggal 14 Maret 1980 dan dimakamkan di pemakaman
umum Tanah Kusir Jakarta.
www.wikipedia.com
Bab I
~ Nilai-Nilai Juang dalam Perumusan Pancasila
22
d.
Prof Dr R. Soepomo, SH.
Gambar 1.10 Prof. Dr. R. Soepomo, SH.
Soepomo lahir 22 Januari 1903 di Sukoharjo, Surakarta. Semasa
bersekolah, beliau memasuki organisasi Jong Java. Soepomo adalah
pakar hukum tata negara. Berkat keahliannya itu, beliau menjadi
anggota BPUPKI maupun PPKI.
Beliau sangat berjasa, karena buah pikirannya banyak digunakan
dalam penyusunan UUD 1945. Pada masa kemerdekaan, Soepomo
diangkat sebagai menteri kehakiman. Meninggal pada tanggal 12
September 1958. Jenasahnya dimakamkan di Solo.
e.
K.H. Wakhid Hasyim
Gambar 1.11 K.H. Wakhid Hasyim
Wakhid Hasyim dilahirkan pada tahun 1914 di Jombang, Jawa
Timur. Ia dibesarkan dalam lingkungan pesantren. Ayahnya seorang
Kyai di pondok pesantren Tebu Ireng di Jombang, Jawa Timur.
www.kepustakaan-presiden.pnri.go.id
www.meatnpotatoes.com
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Kelas VI
23
Pada tahun 1942, Wakhid Hasyim terpilih menjadi ketua
pengurus besar Nahdlatul Ulama (NU). Beliau kemudian diangkat
sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Peranan Wakhid Hasyim dalam perumusan dasar negara sangat
penting. Bersama empat orang tokoh agama Islam berhasil me-
nyepakati untuk mengubah rumusan sila pertama dari Pancasila.
Perubahan itu semata-mata demi menjaga persatuan dan kesatuan
Indonesia.
3.
Meneladani Nilai-nilai Juang Para Tokoh Pendiri Negara
Dalam proses pendirian negara, para tokoh pendiri negara
melakukan banyak perjuangan yang pantas untuk ditiru. Tindakan-
tindakan perjuangan itu dapat dirumuskan sebagai nilai-nilai juang.
Berikut ini kamu akan mempelajari nilai-nilai juang para tokoh pendiri
negara. Nilai-nilai tersebut dapat kamu pahami dan kamu teladani
dalam kehidupan sehari-hari.
Padamu Negeri
(Kusbini)
Padamu Negeri, kami berjanji
Padamu Negeri, kami berbakti
Padamu Negeri, kami mengabdi
Bagimu Negeri, jiwa raga kami.
a. Berjiwa Besar
Jika kamu mencermati proses perumusan Pancasila, sikap
berjiwa besar tercermin dengan jelas pada waktu pengambilan
keputusan. Para tokoh menerima dan melaksanakan keputusan
dengan ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab. Dalam musyawarah
untuk mufakat tidak ada yang merasa menang dan dikalahkan.
Sebagai generasi penerus kamu patut meneladani sikap berjiwa
besar. Contoh sikap ini dapat ditunjukkan dalam kehidupan sehari-
hari, antara lain sebagai berikut:
1)
menerima keputusan musyawarah dengan ikhlas;
2)
mau mengakui keunggulan orang lain;
3)
mau mengakui kesalahan dan mau minta maaf;
4)
membantu orang lain yang sedang mengalami kesulitan.
Ayo Menyanyi
Bab I
~ Nilai-Nilai Juang dalam Perumusan Pancasila
24
b.
Cinta Tanah Air
Kulihat Ibu Pertiwi
(Charles C)
Kulihat Ibu Pertiwi,
sedang bersusah hati
Air matamu berlinang,
mas intanmu terkenang
Hutan sawah gunung lautan, simpanan kekayaan
Kini Ibu sedang susah,
merintih dan berdoa
Para tokoh bangsa mencurahkan tenaga dan pikiran untuk
meletakkan dasar Indonesia merdeka. Mereka duduk bersama tanpa
membedakan latar belakangnya, dalam pemikiran mereka hanya ada
satu yaitu kejayaan bangsa. Sikap cinta tanah air dapat kalian lakukan
dalam kehidupan sehari-hari. misalnya:
a.
melestarikan lingkungan hidup di sekitarmu;
b .
belajar dan bekerja keras untuk masa depanmu;
c.
melakukan kegiatan yang mengharumkan nama bangsa
dan negara;
d.
berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar;
e.
mencintai produksi dalam negeri.
www.meatnpotatoes.com
Gambar 1.12 Peta Wilayah Indonesia
Ayo Menyanyi
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Kelas VI
25
c.
Jiwa Persatuan
Satu Nusa Satu Bangsa
(L Manik)
Satu Nusa
Satu Bangsa
Satu Bahasa kita
Tanah air Pasti jaya, untuk slama-lamanya
Indonesia Pusaka, Indonesia tercinta
Nusa Bangsa dan Bahasa, kita bela bersama.
Gambar 1.13 Berbagai rumah adat Taman Mini Indonesia Indah
Para perumus Pancasila memiliki latar belakang suku, agama,
adat dan budaya yang berbeda-beda. Namun, di antara peserta rapat
tidak menonjolkan golongan masing-masing. Para pendiri negara itu
menjunjung tinggi semangat persatuan dan kesatuan. Jiwa persatuan
dan kesatuan itulah yang akhirnya menghasilkan Indonesia merdeka.
Jiwa persatuan juga dapat kamu lakukan dalam kehidupan sehari-
hari misalnya:
a. suka bergotong royong;
b . gemar tolong menolong;
c. hidup rukun;
d. menghargai perbedaan.
www.bloganakmuda.blogspot.com
Ayo Menyanyi
Bab I
~ Nilai-Nilai Juang dalam Perumusan Pancasila
26
d.
Menghargai Pendapat Orang Lain
Gambar 1.14 Sekelompok Orang Sedang Bermusyawarah
Bangsa Indonesia mempunyai cara khas untuk menyelesaikan
masalah bersama, yaitu dengan musyawarah. Pendapat setiap orang
harus dihargai. Begitu juga orang lain juga harus menghargai pendapat
kita. Masing-masing orang mengemukakan pendapatnya serta
mendengar pendapat orang lain. Setelah itu diambil suatu keputusan.
Keputusan yang paling baik adalah keputusan yang terjadi karena
mufakat.
Hal tersebut bisa kamu praktekkan dalam kehidupan sehari-
hari di kelasmu. Misalnya ketika ada temanmu yang sakit. Kamu bisa
musyawarahkan di kelas, kapan akan menjenguk, siapa saja yang harus
ikut, apa yang akan dibawa sebagai buah tangan, dan sebagainya.
Setiap orang di antara kalian tidak boleh memaksakan pendapatnya,
sebagaimana juga tidak boleh mencela pendapat teman yang
menurutmu tidak tepat atau tidak kamu setujui.
e.
Jiwa Kepahlawanan
Gambar 1.15 Taman Makam Pahlawan tempat para kesuma bangsa
dikuburkan
Jiwa kepahlawanan tercermin dari sikap para pendiri negara
dalam proses perumusan Pancasila.
www.rifkimuhida.com
www.bloganakmuda.com
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Kelas VI
27
Mereka memiliki sikap rela berkorban tanpa pamrih dalam
mewujudkan Indonesia merdeka. Mereka selalu memikirkan masa
depan bangsa dengan menata sistem pemerintahan Indonesia.
Sikap kepahlawanan para tokoh tersebut patut diteladani dalam
kehidupan kita sehari-hari. Contoh perilaku yang menunjukkan sikap
kepahlawanan yaitu sebagai berikut:
1)
berani membela kebenaran dan keadilan;
2)
berani menegur teman yang berbuat tidak baik;
3)
rela berkorban untuk kepentingan bersama;
4)
menolong orang lain yang sedang mengalami kesulitan.
f.
Mendahulukan Kepentingan Umum
Para pendiri negara yang ikut merumuskan Pancasila bekerja
siang malam tanpa mengenal lelah. Mereka mempersiapkan ke-
merdekaan beserta alat-alat perlengkapan negara dengan sungguh-
sungguh.
Sebagai hasil jerih payah mereka lahirlah UUD 1945 yang di
dalam pembukaannya termuat tujuan negara, bentuk negara, dan dasar
negara Indonesia. Semua itu mereka lakukan demi kepentingan
bangsa Indonesia bukan untuk dirinya sendiri. Mereka berjuang untuk
kepentingan bangsa dan negara. Sikap mendahulukan kepentingan
umum perlu kita teladani dalam kehidupan sehari-hari.
Uraikan secara singkat riwayat hidup tokoh pendiri negara berikut!
Jago Berlatih
No
Nama Pejuang
Moh. Yamin
Soekarno
Moh. Hatta
Soepomo
Wakhid Hasyim
Riwayat Hidup
1
2
3
4
5
Bab I
~ Nilai-Nilai Juang dalam Perumusan Pancasila
28
Rangkuman
No
Nilai-nilai Juang
Berjiwa besar
Cinta tanah air
Jiwa Persatuan
Menghargai pendapat orang lain
Mendahulukan kepentingan umum
Penjelasan
1
2
3
4
5
Uraikanlah nilai-nilai juang berikut ini.
1.
Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat lepas
dari perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.
2.
Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki bangsa
Indonesia yang dianggap baik dan diyakini kebenarannya.
3.
Sidang BPUPKI pertama 29 Mei-1 Juni 1945 membaahas mengenai
dasar negara Indonesia merdeka.
4.
Pada sidang BPUPKI pertama, terdapat tiga tokoh yang menyam-
paikan pidato tentang dasar negara yaitu: Moh. Yamin, Mr. Soepomo,
dan Ir. Soekarno.
5.
Sidang BPUPKI kedua tanggal 10-17 Juli 1945 membahas Rancangan
Hukum Dasar atau Undang-Undang Dasar.
6.
Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil merumuskan
Mukadimah/Pembukaan Hukum Dasar yang diberi nama Piagam
Jakarta.
7.
Tidak adanya persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia
mengakibatkan kegagalan dalam mengusir penjajah.
8.
Organisasi Budi Utomo sebagai perintis bangkitnya kesadaran
perjuangan bangsa Indonesia. Tanggal berdirinya diperingati sebagai
hari kebangkitan nasional.
9.
Nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila yang dapat kamu
teladani antara lain sikap persatuan dan kesatuan, semangat
kekeluargaan, kebersamaan, cinta tanah air, mendahulukan
kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi, pengabdian, serta
jiwa kepahlawanan.
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Kelas VI
29
Uji Kompetensi
Ayo mengukur kemampuanmu dalam memahami materi yang telah
kamu pelajari. Kemampuanmu dapat kamu ukur dengan me-
ngerjaan soal-soal berikut. Selanjutnya, mintalah saran kepada
gurumu apakah kemampuanmu sudah cukup baik atau masih perlu
ditingkatkan.
1.
Ketua BPUPKI adalah... .
a.
Ir. Soekarno
b .
Drs. Moh. Hatta
c.
Dr. Rajiman Widyodiningrat
d.
Mr. Moh. Yamin
2.
BPUPKI dibentuk tanggal... .
a.
1 Maret 1945
b.
29 Mei 1945
c.
1 Juni 1945
d.
22 Juni 1945
3.
Piagam Jakarta dirumuskan oleh... .
a.
seluruh anggota BPUPKI
b .
seluruh anggota PPKI
c.
panitia sembilan
d.
tokoh kemerdekaan
4.
Urutan sila Pancasila yang resmi sesuai dengan....
a.
Piagam Jakarta
b .
usulan Ir Soekarno
c.
usulan Moh Yamin
d.
Alinea 4 UUD 1945
5.
Tanggal 1 Juni seharusnya kita peringati sebagai hari... .
a.
lahirnya Pancasila
b .
kesaktian Pancasila
c.
disyahkannya UUD 1945
d.
disyahkannya dasar negara
A.
Memilih a, b, c, atau d sebagai jawaban yang tepat
Bab I
~ Nilai-Nilai Juang dalam Perumusan Pancasila
30
6.
Gambar pohon beringin pada lambang negara Indonesia merupakan simbol
dari sila ....
a.
Ketuhanan Yang Maha Esa
b .
Kemanusiaan yang adil dan beradab
c.
Persatuan Indonesia
d.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
7.
Tokoh pengusul dasar negara yang berasal dari Sumatera Barat adalah ... .
a.
Drs. Moh. Hatta
b.
Mr. Moh. Yamin
c.
K.H. Wahid Hasyim
d.
Haji Agus Salim
8.
Nilai-nilai yang terdapat dalam kelima sila Pancasila berasal dari ....
a.
pemikiran para tokoh nasional
b .
nilai luhur budaya bangsa Indonesia
c.
adat dan budaya suku Jawa
d.
usulan perdana menteri Jepang
9.
Jepang memberi janji kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945
dengan maksud agar ... .
a.
membantu Indonesia agar bebas dari penjajahan Belanda
b.
bangsa Indonesia bersemangat membantu Jepang dalam melawan
Sekutu
c.
rakyat Indonesia tidak melawan kepada Jepang
d.
bangsa Indonesia dapat sejajar dengan bangsa Jepang
10.
Rumusan sila pertama Pancasila menurut Piagam Jakarta adalah ... .
a.
Ketuhanan Yang Maha Esa
b.
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya
c.
Ketuhanan Yang Berkebudayaan
d.
Peri Ketuhanan
1.
Rumusan dasar negara yang otentik terdapat pada...................................... .
2.
UUD 1945 disahkan pada tanggal.................................................................. .
3.
Ketua panitia persiapan kemerdekaan Indonesia adalah...............................
4.
Ketua BPUPKI adalah...................................................................................... .
5.
Panitia sembilan diketuai oleh........................................................................ .
6.
Bhineka Tunggal Ika artinya............................................................................ .
7.
Presiden pertama RI adalah............................................................................. .
B.
Mengisi titik-titik dengan jawaban yang benar. Kerjakan di buku
tugasmu.
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Kelas VI
31
8.
Wakil presiden pertama RI adalah................................................................... .
9.
Proklamasi kemerdekaan RI dilakukan oleh.................................................. .
10.
Hari lahir Pancasila diperingati setiap tanggal...................................................
1.
Sebutkan rumusan Pancasila menurut Piagam Jakarta!
2.
Di manakah rumusan Pancasila yang sah dimuat?
3.
Jelaskan tugas BPUPKI!
4.
Mengapa kepentingan negara harus didahulukan daripada kepentingan
pribadi?
5.
Berikan contoh pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam kehidupan
sehari- hari!
C.
Menjawab pertanyaan
Bab I
~ Nilai-Nilai Juang dalam Perumusan Pancasila
32
Aktivitasmu
Kerjakan secara mandiri!
PELAKSANAAN PANCASILA
Pancasila merupakan ideologi bangsa dan negara kita. Oleh
karenanya, setiap anggota masyarakat harus melaksanakan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya. Masyarakat di kampungmu juga memiliki
kewajiban tersebut.
Nah, sekarang lakukan observasi/pengamatan terhadap perilaku
masyarakat di kampungmu. Catatlah kesesuaian perilaku mereka dengan
nilai-nilai dalam Pancasila. Pilih dua sila saja.
1.
Apa saja perilaku masyarakat yang sesuai dengan salah satu sila
(misalnya, kemanusiaan yang adil dan beradab)? Minimal 3
perilaku!
2.
Apa saja perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan sila tersebut!
Minimal 3 perilaku!
Catatlah hasil pengamatanmu dan laporkanlah kepada guru.